Image may be NSFW.
Clik here to view.
Image may be NSFW.
Clik here to view.
“Penggeger.” (ayat 1). Kita sudah sama maklum apa arti geger; semua orang menjadi geger, kelibut, heboh, kacau-balau, hoyong ke sana hoyong ke mari. Geger artinya begoncang perasaan karena ketakutan dan kecemasan.
“Apakah penggeger itu?” (ayat 2). Kita artikan Al-Qari’ah, isim fail itu dengan penggeger, karena dia yang menimbulkan kegegeran pada manusia. Dia yang menjadi punca dan sebab.
“Sudah tahukah engkau, apakah penggeger itu?” (ayat 3). Sudah tahukah engkau hai Nabi apakah penggeger itu? Diulang kata geger sampai tiga kali: geger, geger dan geger! Sehingga bertambahlah perhatian atas dahsyatnya hari itu. Itulah Hari Kiamat! Dan kiamat itu pasti terjadi.
Geger! Sebab segala sesuatu berobah; langit akan belah (82:1), bahkan akan hancur (84:1). Matahari akan digulung, bintang-bintang akan gugur, gunung-gunung akan hapus rata, unta bunting tidak diperdulikan lagi, binatang-binatang buas pun telah berkumpul, air laut menggelegak naik (81:1 sampai 6) dan beberapa ayat dan Surat yang lain. Itulah yang menjadikan semuanya menjadi geger dan kacau-balau.
“Di hari yang adalah manusia seakan-akan rama-rama yang bertebaran.” (ayat 4). Bertebaran manusia, atau seakan-akan rama-rama yang bertebaran, beterbangan, tidak tentu lagi tempat hinggap, karena rumah-rumah tempat tinggal manusia pun telah digoncang dihancurkan oleh gempa bumi yang amat dahsyat. Diambil perumpamaan dengan rama-rama, karena rama-rama itu adalah lemah, dan manusia di waktu itu sudah sangat kelihatan lemahnya, tidak berdaya lagi untuk mempertahankan diri, untuk mempertahankan hidup.
“Dan adalah gunung-gunung seperti bulu yang dihamburkan.” (ayat 5). Tegaslah dalam ayat ini, dan disebutkan juga dalam ayat yang lain bahwa gunung tidak ada artinya lagi sebagai pemagar angin yang akan menyapu muka bumi. Gempa bumi itu ada hubungannya dengan letusan yang ada di dalam perut bumi. Lahar meletus bersama api dari puncak kepundan gunung-gunung yang berapi selama ini, dan gunung-gunung lain yang selama ini kelihatan tidak berapi. Lahar yang panas itu melonjak bertebar dan mengalir laksana bulu yang dihamburkan.
Itulah kiamat!